Kamis, 18 Desember 2008

Memilih Tanaman untuk Terarium


Tanaman untuk terarium dapat dipilih dari jenis kaktus, sukulen, bromelia dan sansiviera. Masing-masing jenis tanaman itu mempunyai sifat yang hampir sama dalam kebutuhan airnya, kecuali sukulen yang memerlukan air lebih banyak dibandingkan lainnya. Oleh karena itu perlu dipertimbangkan jika mau menggabungkan jenis-jenis tanaman tersebut dalam satu rangkaian terarium.
Jadi kalo dalam satu terarium terdapat kaktus dan sukulen, maka waktu penyiramannya menjadi 4-5 hari sekali bukan seminggu sekali, sehingga tanaman sukulennya tidak sampai kekeringan dan jenis kaktusnya tidak sampai kelebihan air.

Jumat, 05 Desember 2008

Media Tanam Terarium


Dalam bazar-bazar yang kami ikuti, selain terarium, kami juga menjual media tanam yang siap pakai. Media tanam tersebut sudah dikemas untuk membuat satu terarium dalam wadah bulat bergaris tengah sekitar 9 s/d 15 cm dengan tinggi sekitar 15 cm.
Banyak pembeli yang bertanya mengapa harganya mahal sekali, karena untuk media tanam seukuran 2/3 kantong plastik ukuran 22x 30 cm harganya Rp 15,000,-
Jawabannya karena media tanam yang terdiri dari arang kayu, moss, kompos dan zeolit sudah disterilkan dan dilakukan perlakuan pendahuluan seperti perendaman arang dalam larutan NPK dan pemanasan zeolit untuk mengaktifkannya.
Semua bahan media tanam tersebut bisa dibeli di penjual tanaman. Jadi silahkan siapkan sendiri media tanamnya, apalagi kalo sudah punya bukunya. Semua cara menyiapkan media tanam dijelaskan dengan gamblang di sana.

Minggu, 30 November 2008

Terarium Untuk Apa?

Itu adalah pertanyaan yang paling seru yang kemarin saya terima dari seorang bapak yang datang ke stand terarium saya. Pertanyaan sipel tersebut menjadi seru karena setiap jawaban yang saya berikan akan ditanggapi dengan pertanyaan yang sama.
Pengunjung : Ini Oh ini yang namanya terarium ya?
saya : Iya bapak, ini yang namanya terarium
Pengunjung : Terarium ini untuk apa?
saya : Untuk penghias ruangan, sama seperti rangkaian bunga atau tanaman dalam
pot untuk di meja atau ruangan, pak
Pengunjung : Oh, trus untuk apa?
saya : Kalo sebagai penghias ruangan tentunya untuk memperindah ruangan biar
cantik dan lebih indah
Pengunjung : Oh begitu, trus untuk apa?
saya : Terarium ini bisa juga untuk hadiah ulang tahun atau hadiah untuk yang
baru pindah rumah atau juga untuk suvenir suatu acara
Pengunjung : Oh gitu ya, trus untuk apa?
saya : (mulai bingung jawabnya) maksud bapak?
Pengunjung : Terariumnya untuk apa?
saya : untuk hiasan di meja kerja atau ruangan
Pengunjung : Oh untuk hiasan, untuk apa hiasan?
saya : (mau bilang bapak ini bego, gak bisa karena dia alumni IPB, tapi kalo
denger pertanyaannya koq bego amat, dan akhirnya saya cuma tersenyum
sambil balik bertanya) Istri bapak tidak ikut, pak?
Pengunjung : (Gantian dia yang bengong mendengar pertanyaan saya) Oh, tidak, dia
ikut.
saya : Wah, sayang sekali, kalo ikut bisa saya ajarin buat terarium lho
Atau bapak beli bukunya saja, jadi nanti Ibu di rumah bisa buat sendiri
dan bapak jadi lebih tau tentang terarium.
Pengunjung : terima kasih .... (terus langsung pergi dech...)

Rabu, 26 November 2008

Umur Terarium


Kalo kita jualan terarium biasanya pembeli selalu bertanya: Bisa tahan berapa lama nih terariumnya?" Dan jawaban saya selalu sama, tergantung cara perawatannya. kalo cara merawatnya benar ya bisa hidup sepanjang umur tanamannya. Rata-rata lebih dari 6 bulan. Terarium di foto sudah berumur 8 bulan lho dan masih bagus.
Tetapi jangan khawatir, karena untuk terarium yang terdiri dari beberapa tanaman, tidak akan terjadi tanamannya langsung mati berbarengan semuanya. Biasanya satu-satu. Kalo cuma satu yang mati kan gampang gantinya, jadi keindahan terariumnya masih bisa dinikmati.
Kalo gak bisa gantinya, kan ada nomer telpon penjualnya. Tinggal hubungi aja penjualnya dan minta tolong digantiin. Tanamannya bisa beli sendiri atau dibelikan oleh penjualnya.
Jadi kepada para peminat terarium, jangan ragu-ragu untuk membelinya ya...

Senin, 10 November 2008

Kursus di Dinas Pertamanan DKI, jalan Langsat







Hari ini kami memberi pelatihan membuat terarium kepada peserta Kursus Pertamanan yang diadakan oleh Dinas Pertamanan DKI. kursus terarium ini hanya diberikan kepada mereka yang lulus tingkat dasar.



Jadi ada 42 orang peserta dari 3 angkatan yang boleh mengikuti pelatihan membuat terarium ini. Pesertanya sebagian besar wanita, dari usia sekitar 20 tahunan sampai usia pensiunan. Ada juga peserta laki-laki 6 orang, dan kisaran usianya sama dengan wanitanya.



Teori yang diberikan hanya sepintas lalu, kemudian peserta melihat demo pembuatan terarium. Terakhir para peserta dibagi menjadi 6 kelompok dan mereka praktek langsung membuat terarium.



Wadah, tanaman, media tanam dan peralatannya kami sediakan.



Mengagumkan, peserta kali ini telah dapat membuat terarium dengan hasil yang sangat bagus. Di atas adalah 3 foto-foto hasil karya mereka.

Selasa, 04 November 2008

Mengganti Tanaman yang mati dalam terarium




Terarium adalah taman mungil dalam wadah kaca. Pada setiap kesempatan bazar orang selalu menanyakan tahan berapa lama terarium itu? Dan jawaban saya dan Anie selalu sama, tergantung perawatannya dan umur tanamannya sendiri.


Kata teman yang berjualan benih pepaya, urusan tanaman kan urusan nyawa juga, jadi kita gak tahu akan hidup berapa lama tanaman yang kita tanam atau akankah benih yang kita tanam akan tumbuh 100%, 90% 50% atau bahkan 10%.


Pada terarium, pada umumnya jika perawatannya benar, yaitu penyiraman dan kebutuhan akan sinar mataharinya dipenuhi sesuai dengan cara perawatan yang kami sarankan, maka rata-rata terarium tersebut akan bertahan 4 bulan lebih.


Tetapi ada kalanya tanaman dalam terarium tersebut tidak bertahan lama semuanya, ada satu atau dua tanaman yang mati sementara yang lain masih hidup segar.


Untuk mencabut tanaman yang mati sebaiknya dilakukan pada saat media tanam dalam keadaan kering. Jadi kalo ada tanaman yang mati, tunggu sampai mediatanamnya kering, baru dicabut dan dibuang. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pencabutan dan supaya tidak mengganggu posisi tanaman yang lain. Kemudian bisa langsung ditanam tanaman pengganti.


Sesudah selesai penggantian tanaman, rapihkan kembali terarium dan siram seperti biasa.
Foto-foto di atas adalah terarium yang sama, yang telah diganti 2 tanamnnya.

Minggu, 02 November 2008

Terarium dalam IPB Fair


Ceritanya IPB lagi ngadain Dies natalis ke 45 dan salah satu acaranya adalah IPB Fair. Disana dipamerkan tentang semua fakultas yang ada dan kegiatan kemahasiswaan yang ada di masing-masing fakultas.

Untuk meramaikan dan untuk memberi informasi kepada adik-adik kelasnya tentang dunia kerja, kepada para alumni diberi satu stand khusus, namanya 'POJOK ALUMNI".

Disana ada Pakde Gun dengan minuman Rosela, teh bunga pohon Naga dan bibit ponon Naga. trus ada mas Didi HG dengan pupuk Bio-SP untuk meningkatkan kesuburan tanah, ada dari Masyarakat Mandiri (gak tau siapa alumninya) dengan minuman kesehatannya seperti kunyit dll. Trus ada juga Mr. Brownco (juga gak tau alumninya siapa), brownies kukus dan bakar dari talas dan ubi. Ada beras SAE (Sehat Enak dan Aman) yang bebas residu dari Lembaga Pertanian Sehat, ini yang paling banyak dibeli pengunjung.

Dan yang pasti ada Terarium Anie dan Shanti dong di sana.

Walaupun alumni IPB lainnya ada yang punya HOUSE of TERARIUM, ternyata masih banyak juga orang Bogor yang gak tau terarium. Masih ada juga pertanyaan :" Nanti kalo di isi air tanamannya rusak gak, kan kaktus gak bisa terendam air?" Atau ada yang nanya : terarium untuk apaan ya? Cuma untuk pajangan ya?" Wah antara sedih dan gimana gitu.....

Tapi ada juga yang nanyanya "smart" : Terarium asalnya dari mana ya, Eropa atau Arab, koq tanamannya kaktus? Karena yang dia liat di internet terarium untuk memelihara kodok or iguana. Nanti dech kapan-kapan saya tulis tentang sejarah terarium.

Tapi yang jelas saya jadi semangat mempromosikan terarium karya kami ini.

Walaupun binaan kami cuma beberapa orang di kursus pertamanan yang dikelola Dinas Pertamanan DKI, tapi kami sudah layak untuk tampil di IPB Fair

Rabu, 29 Oktober 2008

JanganBikin Terarium kalo lagi gak mood


Ini pengalaman kecil yang bisa terjadi pada siapa saja dan bukan hanya dalam membuat terarium, tapi semua bidang yang membutuhkan rasa seni.

Waktu mengikuti Green Festival saya dan Anie begitu bersemangat. Jadi walaupun stok persediaan terarium kami sedikit, kami tetap memberanikan diri mengikuti bazar Green Festival.

Setiap malam pulang dari bazar, saya dan Anie di rumah masing-msing membuat minimal 3 terarium baru untuk menambah stok. Bahkan pagi-pagi sebelum ke tempat bazar kami sempatkan belanja wadah, tanaman dan keperluan bazar lainnya. Semua kami kerjakan dengan penuh semangat dan riang gembira.

Hari ini saya dikejar deadline untuk persiapan bazar besok , padahal ada beberapa terarium yang hampir jadi, tinggal finishing touch aja. Tapi karena agak kecewa pada saat sampe di lokasi, mood saya hilang begitu saja. Tapi saya paksakan untuk menyelesaikan terarium yang belum jadi. Kenapa hasilnya kurang memuaskan terus ya??

Alhasil setelah bongkar pasang beberapa kali dan hasilnya tetap kurang memuaskan, terpaksa saya bongkar semua dan saya tinggalkan begitu saja.

Mudah-mudahan besok pagi saya sudah semangat lagi n bisa buat terarium yang memuaskan hati .........

Rabu, 15 Oktober 2008

Terarium dalam wadah berwarna




Ini sebenarnya idenya Anie, waktu itu kami jalan-jalan ke ACE Hardware di bekasi dan kami aik ke lantai atas dan melihat wadah acrilyc berwarna kuning, hijau, biru dan bening. Bentuknya bagus dan cocok untuk terarium. Kalo yang bening kan seperti wadah kaca biasa, hanya sayang waktu itu cuma ada satu, padahal lagi sale "Buy 1 get 1" untuk warna yang sama. Mumpung lagi murah dan bentuknya bagus, kami membeli yang warna biru dan hijau.


Dulu kami pernah membuat terarium dalam wadah dari acrilyc. Hasilnya bagus koq dan tanamannya bertahan lama juga. Jadi tidak ada masalah dengan wadah berbahan acrilyc. Tapi saat itu acrilycnya warna bening, jadi seperti kaca aja.


Kali ini Anie buat terarium dalam wadah acrilyc warna biru dan hijau. Hasilnya bagus lho, warna tanamannya tetap terlihat dan tanamannya juga bertahan lama.


Jadi tidak ada masalah dengan warna wadahnya, yang penting tetap tembus pandang aja.

Bazar-Bazar


Media promosi yang paling efektif untuk produk terarium kami adalah Bazar.

Biasanya jadwal yang paling padat adalah bulan-bulan menjelang puasa sampai pertengahan bulan puasa. Sesudah itu akan ada masa-masa tenang sampai sebulan setelah Lebaran.

Biasanya pada masa tenang itu kami akan sibuk membuat terarium untuk menambah koleksi, sehingga bila ada bazar lagi, kami sudah siap dengan produk-produk baru lagi.


Nah saat ini adalah masa tenang, jadi kami lagi tenang-tenang juga merawat terarium yang ada, memelihara koleksi tanaman yang ada, mulai siap-siap buat media tanam untuk di jual, buat brosur lagi dan lain-lain. Ayo siap-siap lagi, tawaran bazar sudah mulai banyak nih.....

Selasa, 14 Oktober 2008

Reparasi terarium


Saya tidak tau istisah yang tepat untuk memperbaiki terarium karena ada tanamannya yang mati. Jadi pake istilah reparasi aja ya.

Seperti tanaman pada umumnya, mereka akan hidup lama jika situasai dan kondisinya mendukung. Dalam terarium, tanaman yang dipilih disesuaikan dengan kondisi media dan wadahnya, yaitu tanaman yang membutuhkan sedikit air dan tahan terhadap kondisi kurang cahaya. Padahal sebenarnya kaktus adalah tanaman outdoor atau yang membutuhkan cahaya penuh, tetapi ternyata kaktus juga tahan hidup dalam kondisi yang kurang pencahayaannya. Oleh karena itu, sebulan sekali terarium harus dikeluarkan, dibiarkan terkena sinar matahari tidak langsung selama seminggu.

Tetapi namanya juga tanaman, kadang tetap aja mati walau sudah dipelihara dengan baik.

Jika ada yang bertanya kenapa tanamannya tetap mati , maka jawaban saya cuma mungkin memang umurnya sudah habis.

Nah jika punya terarium dan salah satu tanamannya ada yang mati, gampang koq memperbaikinya. Ganti aja tanamannya dan tanaman yang mati di buang dech.

Kalo terariumnya beli pada kami, dengan senang hati kami akan memperbaikinya, tapi tanamannya harus beli lho.

Kamis, 09 Oktober 2008

Terariumku ditinggal mudik seminggu


Mudik Lebaran adalah acara wajib yang setiap tahun kami lakukan. Berhubung lebaran, jadi sebua asisten rumah tangga dan pengurus tanaman kami juga mudik dong. Berarti saya akan meninggalkan terarium dan tanaman kaktus selama seminggu tanpa disiram sama sekali.

Kalo terarium sudah pasti aman, kan emang jatah dia di siram cuma seminggu sekali, kecuali kalo terariumnya ada tanaman yang memerlukan agak banyak air.


Sehari sebelum berangkat mudik, semua terarium saya bersihkan dan disiram sampai semua zeolitnya berubah warna menjadi hijau tua.

Mini garden yang ditanam dengan media terarium juga disiram sampai zeolitnya berubah warna. Ada mini garden Sanseviera yang diberi hiasan "Watering plant spike". Benda ini berfungsi untuk menjaga kelembaban tanah dengan air yang dialirkan melalui proses osmosis dari spikenya. selain itu karena bentuknya yang berupa burung, siput atau kumbang, maka benda ini juga dapat berfungsi sebagai hiasan mini gardennya. Jadi benda tersebut diisi air sampai penuh dan maka air akan keluar secara perlahan sekali, sehingga kelembaban tanah terjaga.


Terarium dan mini garden tersebut saya letakkan dekat jendela semua, sehingga kebutuhan sinar akan sinar mataharinya terpenuhi. Jadi sudah pasti korden jendelanya tidak ditutup ya.


Di teras saya masih punya tanaman aneka kaktus, sukulen dan sanseviera, semua tanaman itupun disiram sampai airnya mengalir melalui lubang drainase di bawah pot. Sedangkan untuk sukulen yang membutuhkan penyiraman 2 x seminggu, diletakan di atas tatakan yang berisi air, sehingga tanamannya tidak akan kekurangan air.


Pada saat kembali dari mudik, terariumku tetap sehat dan tidak ada yang mati. tetapi tanaman sukulennya ada 4 pohon yang busuk, karena kekurangan air.


Jadi, sudah terbuktikan kalo merawat terarium itu mudah, bisa ditinggal pergi tanpa disiram selama semingg(kan sesuai jadwal penyiramannya seminggu sekali)

Selasa, 07 Oktober 2008

Cari Dana Dengan Melelang Terarium


Tanggal 21 September 08 yang lalu, saya menghadiri acara reuni KEMAKI (Keluarga Mahasiswa Katolik IPB) di Bogor. Salah satu acaranya adalah pencarian dana untuk beasiswa, bantuan dana retret, perbaikan asrama mahasiswa katolik putra dll untuk para mahasiswa katolik yang masih kuliah di IPB. Penngumpulan dana dilakukan dengan melelang barang-barang yang layak dilelang, sumbangan para alumni. Kami pun diminta untuk menyumbangkan satu barang untuk lelang tersebut.

Waduh bingung dech, karena kami bukan kolektot lukisan atau guci-guci China atau pun barang-barang antik yang lain. Rasanya kami gak punya barang berharga yang layak dilelang. Tapi suami punya ide untuk memberikan terarium untuk dilelang.

Waduh, sudah bingung sekarang ditambah panik dech. Memangnya terarium layak untuk jadi barang lelangan ya?? Yang bikin panik adalah saya lagi gak punya koleksi terarium yang besar yang pantas untuk dilelang.

Tapi karena ini adalah kesempatan emas untuk promosi terarium, maka dengan sangat terpaksa saya meminta kembali terarium yang saya buat untuk bapakku. Nanti dibuatin lagi ya pak....

Waktu itu acara pelelangan dibawakan oleh Ibu Sri Setyati Haryadi. Kalo alumni IPB dari fakultas pertanian pasti tau siapa beliau. Sayang saya gak punya foto terarium yang dilelang tersebut, jadi foto di atas bukan terarium yang dilelang ya

Yang jelas terarium seharga Rp 800,000,- tersebut berhasil mengumpulkan dana sebanyak Rp 1,100,000,- Mudah-mudahan dana tersebut dapat membantu mahasiswa yang memerlukannya ya.

Ternyata terariumku laku juga dilelang untuk cari dana.

Minggu, 05 Oktober 2008

Terarium sebagai hantaran Lebaran


Lebaran baru berlalu dan ada satu kenangan indah yang tidak terlupakan.
Kerja keras kami untuk mempromosikan Terarium sudah ada hasilnya.
Pada Lebaran tahun ini kami mendapat pesanan untuk membuat 24 Wet Terarium untuk hantaran Lebaran.
Cukup pusing juga, karena kami hanya dikasih waktu 2,5 minggu untuk menyelesaikan pesanan tersebut. Mulai dari hunting 24 wadah kaca besar dengan diameter dasarnya 30 cm, kelihatannya mudah, ternyata untuk beli wadah kaca sebanyak itu membutuhkan waktu seminggu untuk mendapatkannya. Kemudian hunting tanaman dan "watering plant spike" butuh waktu 3 hari.
Nah, yang paling heboh adalah proses penanaman, karena minimal 3 hari sebelum pesanan dikirim harus sudah tertanam semua, jadi sudah benar-benar kokoh tanamannya.
Bentuk atau model penataannya ternyata tidak bisa dibuat seragam sama seperti barang cetakan pabrik. Tetapi prinsipnya penataannya harus melingkar sehingga bisa dinikmati dari sudut manapun. Jadi dengan materi yang ada, saya dan Anie membuat terarium tersebut dalam waktu seminggu. Yang menghambat ternyata adalah kejenuhan. Jika sudah menanam 3 tera terus menerus, biasanya kepala ini mulai jenuh, jadi harus istirahat dulu mengerjakan yang lain atau ngobrol.
Puji Tuhan, p0ada waktu yang sudah ditetapkan pesanan dapat kami kirim dengan baik. Sekarang tinggal menunggu kalau-kalau ada yang menelfon untuk merawat atau memperbaiki terarium yang rusak karena ada tananman yang mati.
Mudah-mudahan semua baik-baik saja ya.
Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin

Senin, 08 September 2008

Bazar di Die Bruken


Hari ini saya dapat tawaran untuk bazar kecil setengah hari ditengah komunitas orang Jerman yang tinggal di Jakarta. Iya memang agak aneh ditengah gerai-gerai karpet, batik, kain-kain India, kalung-kalung, anting-anting, gelang-gelang, bros perak, batu ataupun bahan lainnya, tiba-tiba nyelip sekumpulan terarium. Cukup menyegarkan ada tanaman ditengah-tengah itu semua.

Hasilnya tidak bagus sama sekali. Cuma dua tiga orang yang memperhatikannya dan bilang : It's so beautiful. Ya cuma itu komentarnya. Tapi komentar yang bagus, jadi cukup membuat bangga, hasil karyaku dibilang bagus.

Tidak ada penjualan sama sekali, tapi sisi positifnya sudah dilakukan promosi ke komunitas orang asing.

Ada satu orang yang minta kartu nama, mudah-mudahan nanti ada kelanjutannya ya .....

Kamis, 04 September 2008

Merawat Terarium



Dari pengamatan selama mengadakan promo dari bazar ke bazar, ada satu hal yang selalu menjadi hambatan orang untuk membeli terarium, yaitu cara merawatnya. Padahal kalo mereka serius mau beli atau bahkan cuma tanya-tanya, dengan senang hati kami akan jelasakan cara perawatannya.



"Wah nanti takut mati, padahal sudah mahal belinya" atau "Enggak ah, saya gak bisa merawatnya" atau "Aduh saya sibuk, mana sempat merawatnya". Itu adalah beberapa ungkapan yang sering saya dengar. Ibu-ibu, bapak-bapak, mbak-mbak dan mas-mas, jangan takut, kami memberikan solusi untuk semua kekhawatiran itu.



Pertama, kami akan memberikan penjelasan sedetil-detilnya tentang cara perawatan terarium dan memberi contoh langsung bila ada yang mau beli. Kedua, kami juga memberikan secarik kertas kecil yang berisi tentang cara perawatan terarium bila membeli. Ketiga, kami menyediakan jasa perawatan dan perbaikan terarium yang dibeli bila rusak atau ada tanaman yang mati, tentunya dengan imbalan uang jasa yang akan kami tentukan kemudian.



Atau jika gak mau beli tapi ingin menikmati keindahan terarium, kami juga menyediakan jasa rental. Tinggal pilih terariumnya, nikmati keindahannya dan kami yang akan merawatnya.



Minggu, 31 Agustus 2008

Beda Terarium dan Aquarium


Mengapa akhir-akhir ini saya sering mendapat pertanyaan yang cukup mengejutkan. Saat di Bidakara ada pertanyaan ini : "Kalo diisi air tanamannya bisa tetap begini gak?" Saya pikir kalo disiram seperti menyiram tanaman biasa, ternyata maksud pertanyaannya adalah jika diisi air penuh seperti untuk aquarium? Langsung dech tuing..... tuing.... kepalaku.
Itulah perlunya promosi lewat bazar-bazar, supaya orang lebih tau kalo terarium adalah taman mungil dalam wadah kaca.
Memang wadah kacanya sama dengan yang dipakai untuk aquarium. Jadi gak salah juga kalo orang mengira taman yang ada dalam wadah aquarium itu dikira untuk aquarium beneran, yang nantinya akan diisi air dan ikan.

Kamis, 21 Agustus 2008

Keinginan untuk menulis BUKU


Tanggal 24 Agustus 2008, buku Ani yang ke 2 tentang terarium akan terbit. Saya akan ikutan launchingnya di FLONA 2008 di Lapangan Banteng. Saya membantu untuk demo pembuatan terarium. Seperti biasa, saya sebagai pendemo.


Tiba-tiba saya jadi ingin nulis buku juga, tentang terarium pasti.

Tapi tentang apanya ya.

Buku Anie yang pertama adalah Terarium sebagai alternatif bertanaman tanpa lahan.

Yang ke dua tentang dari hobi menjadi bisnis.

Trus saya mau nulis apa ya....


Kata Ani, kalo punya keinginan harus ditulis, jadi sekarang saya tulis bahwa suatu saat nanti saya akan menulis buku juga tetntang Terarium tentunya.

Senin, 18 Agustus 2008

Apa Peran Terarium dalam Global Warming


Judul di atas adalah salah satu pertanyaan menarik yang dilontarkan seorang pengunjung pada saat bazar di Green Festival bulan April yang lalu.



Kalau meninjau tulisan tentang Terarium di Kompas sebelum Green Festival, maka Terarium adalah salah satu alternatif untuk tetap bisa menanam walaupun tidak punya lahan.



Salah satu langkah yang harus dilakukan untuk mengurangi masalah Global Warming adalah menanam pohon. Tujuan menanam pohon sudah jelaskan, untuk menambah suplai oksigen di udara, apakah ada artinya suplai oksigen dari tanaman kaktus or sukulen yang mungil-mungil dalam terarium?



Nah lu, beratkan pertanyaannya, karena terus terang saja saya belum pernah menyelidiki berapa sumbangan oksigen dari satu terarium kecil or dari satu terarium besar. Apalagi kalau dilihat bahwa tanaman dalam terarium ada dalam wadah kaca dengan lubang yang kecil, apakah ada oksigen yang bisa keluar? Waduh, pertanyaannya makin sulit aja



Tetapi kembali ke asal mula kami membuat terarium, pertama-tama adalah karena kami mencintai tanaman. Mencintai tanaman tersebut membuat saya selalu ingin menanam dan menanam. Sebelumnya saya selalu tinggal di rumah yang ada halamannya, sehingga hobi menanam dapat tersalurkan. Tetapi semenjak tinggal di apartemen, ada tantangan tersendiri untuk tetap mempunyai banyak tanaman dengan kondisi rumah yang relatif kecil dan tidak ada halaman.




Tanaman dalam pot sudah banyak ada di rumah, bahkan pernah suatu waktu saya mempunyai dua pot tanaman palem kuning setinggi 1 meter dalam ruang keluarga yang cuma berukuran 3m x 5m. Kebayang kan tiba-tiba ruang keluarga menjadi seperti hutan. Karena masih ada 4 atau 5 tanaman Aglaonema dalam pot di atas meja, rak buku, kulkas dan meja makan. Selain itu di teras yang berukuran 1m x 3m saya juga masih punya koleksi aneka tanaman, berbagi tempat dengan rak sepatu dan jemuran. Wah nyaman sekali waktu itu.




Kemudian saya mulai tertarik dengan tanaman yang perawatannya minim tapi tetap indah dipandang, yaitu kaktus. Hanya sayang tanaman itu tidak bisa dibelai-belai karena ada durinya. Jadilah tanaman kaktus itu dimasukkan dalam wadah gelas supaya tetap indah dipandang dan aman dari tusukan durinya. Ternyata selain kaktus ada jenis sukulen, bromelia dan sanseviera yang juga bisa dijadikan terarium, jadi makin segar kan terariumnya. Karena bayangan kaktus dari daerah tandus tidak dominan lagi dengan kombinasi tanaman lainnya.


Jadi kalo ditanyakan lagi apa peran terarium dalam mengatasi global warming, saya cuma bisa menjawab agar semua orang dapat lebih mencintai tanaman dan paling tidak punya satu tanaman hidup dalam rumah atau ruang kerjanya. Karena menurut saya pribadi, sekecil apapun tanaman hidup dalam suatu ruangan tetap akan memberikan sedikit kesejukan, baik mata maupun udara sekitarnya.



Sabtu, 16 Agustus 2008

Walau Cuma dalam Gelas, Terarium perlu sentuhan seni agar unik dan cantik




Bazar dan Pameran ternyata tidak hanya tempat promosi dan menjual Tearium. Tetapi begitu banyak pelajaran dan ide yang didaat dari pertanyaan pengunjung atau yang lebih sering adalah komentar-komentar pengunjung yang dilontarkan sambil lalu.


Pernah ada komentar seperti ini : "Terarium kan cuma nyusun-nyusun tanaman dalam aquarium".


Benar sekali komentar itu, dengan menyusun-nyusun tanaman dalam aquarium itu saya dapat duit. Apakah memang benar hanya sesederhana itu?


Jadi mikir nih, bener gak cuma sesederhana itu.


Dari pengalaman dapat pesanan 120 buah terarium untuk suvenir suatu acara, ternyata tidak sesederhana itu. Mulai dari persiapan wadah, tanaman, kemasan, buat label digabung dengan cara perawatan, packing untuk pengiriman sampe menjelaskan ke pemesan hal-hal yang perlu dierhatikan supaya pas ngasihnya aman dan cantik. Itu baru persiapan, nah yang paling seru pembuatannya. Cuma satu jenis tanaman dalam sebuah gelas, gampangkan sebenarnya.


Tapi bagaimana membuat sitanaman, media dan aksesorisnya terlihat menyatu dan cantik dan unik. Jadi kalo bisa 120 itu jangan ada yang sama. Emang berdua sih ngerjainnya, jadi tiap orang harus membuat 60 terarium yang berbeda. Puji Tuhan, karena Tuhan tidak binung menciptakan manusia yang begitu banyak tapi setiap orang adalah UNIK.


Terima kasih Tuhan, pesanan sudah selesai ibuat dan suda diterima oleh pemesan dengan baik. Mudah-mudahan semuanya diterima oleh penerimanya dengan baik dan bisa bertahan hidup lama. Mudah-mudahan tidak banyak yang menelpon karena terariumnya rusak atau tanamannya mati.

Senin, 21 Juli 2008

Terarium sebagai Souvenir


Say it with Flower, tentu semua orang suka kalo mendapat sekuntum mawar atau sebuah rangkaian bunga yang indah pada saat ulang tahun, merayakan kelulusan, promosi jabatan bahkan saat sakit. Bagaimana sekarang kalo kadonya Terarium, wah pasti keren dong.


Saat kenaikan kelas bulan Juni yang lalu, ada sahabat Anie yang memberikan terarium kepada guru-guru anaknya. Mudah-mudahan sampe sekarang terariumnya masih hidup ya

Sekarang ada perusahaan yang akan mengadakan suatu acara dan ingin memberi souvenir kepada para undangannya berupa terarium. Terarium kecil, dalam gelas yang berisi satu jenis tanaman. Hebat kan

Yes, terarium mulai memasyarakat nih

Mudah-mudahan yang dapat souvenir Terarium nanti dapat lebih tergerak hatinya untuk terus menanam, walaupun gak punya lahan atau bahkan gak punya pot, karena dapat digantikan dengan gelas yang cantik.

Terarium, go ... go ... go ....

Kamis, 17 Juli 2008

My Terarium


Tanaman adalah sesuatu yang selalu menarik minatku. Boomingnya Adenium, Aglaonema dan Anthurium semakin menarik minatku untuk lebih mendalami masalah tanaman. Namun nampaknya waktuku belum tiba. Karena booming jenis-jenis tanaman itu butuh dana yang besar. Rasanya berdosa menggunakan dana sangat besar hanya untuk tanaman, sementara sebenarnya aku bisa memberi masa depan bagi 2 - 3 orang anak atau kesempatan mendapat pengobatan yang diperlukan seseorang.

Mercy Seigneur, dilema itu tidak perlu bertarung dalam hati, karena menjadi pemilik 1 - 2 jenis tanaman top tersebut yang harganya murah, sudah membuatku bangga bisa ikut trend. Dan satu orang anak tetap bisa menapaki masa depannya dengan tenang.

Ternyata jalanku memang bukan dijenis-jenis tanaman top itu. Mulailah perjalanku dengan Terarium
Terarium adalah cara menanam dalam wadah kaca. Bentuknya unik dan menarik. Tanaman sanseviera yang biasa aja menjadi terlihat mewah dan menarik dalam wadah kaca. Kaktus-kaktus berduri aman dari sentuhan tangan-tangan kecil yang ingin membelainya. Dalam gelas sloki, kaktus kecil menjadi sangat indah dan bisa dijadikan kado ulang tahun yang unik.

Jalanku semakin terbuka ketika penulis buku "Terarium", Ir Anie Kristiani, menjadi temanku. Walaupun penulis itu adalah kakak kelasku di SMA dan dibangku kuliah, ternyata kami baru berkenalan saat pertemuan orang tua murid anak-anak kami di SMA.

Diawali dengan melihat-lihat terarium hasil karya bu Anie, membelinya yang paling murah, mencoba membuatnya dan akhirnya benar-benar belajar membuatnya sesuai dengan teori yang tertulis dalam buku. Akhirnya aku menjadi mitra bu Anie dalam memproduksi terarium.

Mulailah kami memperkenalkan terarium kepada teman-teman dan masyarakat.


Cukup panjang jalan yang kami tempuh. Dari bazar ke bazar kami jualan sambil promosi. Kini terarium sudah dikenal orang dan semakin banyak orang yang membuat terarium. Kami senang karena banyak orang mempunyai pilihan untuk tetap menanam walaupun tidak punya halaman. Banyak meja juga berhiasakan terarium sebagai alternatf selain rangkaian bunga potong atau tanaman dalam pot lainnya.

Semoga, walaupun sangat kecil, kami tetap bisa berkontribusi untuk menjaga bumi kita tetap hijau.