Selasa, 09 Juni 2009

Terarium dan Masalah Lingkungan Hidup


Akhir Mei yang lalu kami mengikuti Bazar di JCC. Penyelenggaranya adalah Kementrian Lingkungan Hidup. Sebenarnya acara yang pokok adalah Pekan Lingkungan Hidup dengan pameran CSR Indonesia dan Green Living Expo.
Tahun lalu kami juga ikut bazar ini, karena memang diadakan setiap tahun. Tetapi gema Global warming tahun lalu begitu kerasnya, sehingga semua kegiatan yang berbau Lingkungan hidup akan dipadati banyak orang.
Tahun ini gema dan gaung Global Warming sedikit berkurang, apalagi masyarakat baru selesai Pemilu Legislatif dan sudah menjelang Pemilu Presiden. Tetapi KLH memang hebat, para peserta tetap mengikuti pameran dan bazar dengan serius. Stand-stand KLH tiap propinsi berdiri dengan megah dan menarik. Dan stand terarium kami nyelip di deretan stand bazar yang kecil-kecil.
Ada seorang pengunjung yang bertanya, apa hubungannya terarium dengan Lingkungan Hidup. Dan dengan sabar Anie dan saya menjelaskan bahwa terarium adalah salah satu cara menanam untuk orang yang tidak punya lahan tetapi bosan dengan tanaman dalam pot biasa. Tetapi rupanya bukan itu jawaban yang diharapkan, karena menurut pikiran penanya Lingkungan Hidup adalah buat kompos, biopori dan mendaur ulang plastik atau barang-barang yang tidak bisa terurai.
Jawaban nakalnya adalah:"Kami peserta bazar, jadi tidak harus menjual barang daur ulang". Tetapi jawaban yg betul adalah :" Terarium bisa menjadi alternatif menanam, karena dalam wadah kaca tanaman menjadi terlihat lebih indah dan bersih. Media tanam terarium juga menggunakan kompos. Selain itu juga bisa sebagai penghias ruangan menggantikan bunga plastik. Wadah terarium juga bisa dari toples-toples plastik yang jernih dan tembus pandang, jadi itulah peran terarium, menggunakan bahan REUSE".

1 komentar:

singamaraja mengatakan...

Singamaraja melawat anda